CORONA - Puisi Karya Esti Satuhu Nurrohmah, S.Pd.
Thursday, 18 June 2020 | 08:46:17 WIB Artikel
Ditulis oleh: Esti Satuhu Nurrohmah, S.Pd
CORONA (1)
Mengelegar nyata
kala makhluk tak kasat mata
bawa kebaruan
mengkonstruksi kemustahilan
Hadirnya begitu tiba-tiba
mencabik kebersamaan
mendekatkan kesendirian
tak peduli jiwa-jiwa merindu masa lalu
dan tak bisa lagi lugu
terpaksa maju
mau tidak mau
berpikir, bertahan, berjuang untuk masa depan
***
CORONA (2)
Pedang tak bisa menerjang
Peluru terdiam tersimpan
Tak ada lagi kisah tentang kedigdayaan
Tak ada lagi secuil pun kesombongan
dan berserak-serak harta tiada bernilai jua
tak berkutik di hadapan corona
Lalu,
Jiwa-jiwa murni tersadar
hanya Allah sebaik tempat bersandar
Pemahaman terpapar
Corona adalah ujian
dan juga rahmah tak ternampakkan
Darinya dunia belajar
tentang kesucian dan kebersihan
tentang memanusiakan,
menghapus ego dan keakuan
***
CORONA DAN SPENDUDA
Di antara jerang mentari
Kelok liku terlalui
Pepohonan hijau menjulang
Menyapa sepi jalanan
menuju labuhan pengabdian
Di ujung Timur Kota Malang
tegak berjaya sekolah di atas bukit, Spenduda tercinta
tempat generasi bangsa menempa asa
merajut harap dan cita
kini ia senyap dalam balut rindu
pada sosok remaja-remaja berbaju putih biru
penuh tawa mencari serpih ilmu
Kini ia tersekap sunyi
menanti hari-hari itu kembali
saksi interaksi remaja dan para pengabdi
Akhirnya nyata bicara,
tinggal ruang kelas dan debu di ujung jendela
bercengkerama
dengan bangku-bangku kosong yang tersekap melankolia,
guguran daun dari reranting kering
terhempas angin perlahan
jatuh merindu pikuk di pelataran.
Back to Artikel Index